Gambar Sampul IPS · BAB 2 PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
IPS · BAB 2 PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
Sri Sudarmi

24/08/2021 15:03:35

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

PERMASALAHAN

KEPENDUDUKAN DAN

PENANGGULANGANNYA

Indonesia merupakan salah satu negara

berkembang yang jumlah penduduknya

sangat besar. Sebagai negara kepulauan,

penduduk Indonesia memiliki persebaran

yang tidak merata. Sebagian besar

penduduk bermukim di Pulau Jawa,

sehingga Pulau Jawa memiliki ke-

padatan penduduk y ang tinggi.

Adapun pulau-pulau seperti Kali-

mantan dan Papua yang luas

wilayahnya lebih besar dibandingkan

luas Pulau Jawa justru kepadatan

penduduknya r elatif kecil. T araf

pendidikan penduduk yang rata-rata

masih rendah menimbulkan dampak

terhadap rendahnya kualitas pendu-

duk. Di samping itu, faktor pertum-

buhan penduduk yang besar dengan

persebaran tidak merata serta r en-

dahnya kualit as pe nduduk juga

menjadi sumber permasalahan yang

berkaitan dengan kependudukan di

Indonesia.

Analisa Kuis

Ingatkah kalian filosofi yang berkembang di

sebagian besar masyarakat Indonesia pada

waktu lalu, bahwa

banyak anak banyak

rezeki

? Menurut kalian benarkah filosofi

tersebut? Masih relevankah dengan

perkembangan zaman saat ini? Karena pada

kenyataannya, makin besar jumlah penduduk

ternyata masih besar pula permasalahan yang

timbul.

Coba analisalah hal tersebut agar kalian

makin tertarik mempelajari materi berikut

secara keseluruhan.

Sumber:

Indonesia Heritage,

2005

Galeri Pengetahuan Sosial 2

24

P

e

t

a

K

o

n

s

e

p

P

e

r

m

a

s

a

l

a

h

a

n

P

e

n

d

u

d

u

k

Pertum-

buhan

Komposisi

Penduduk

Migrasi

Angka Beban

Ketergan-

tungan

Angka

harapan

hidup

Rasio jenis

kelamin

Berkaitan

Kuantitas

Kualitas

Meliputi

Meliputi

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

25

A. KUANTITAS PENDUDUK INDONESIA

Penduduk Indonesia tersebar di berbagai provinsi yang ada

di Indonesia. Jumlah penduduk setiap provinsi berbeda-beda. Bila

kita jumlahkan secara keseluruhan itulah yang disebut dengan

“kuantitas penduduk Indonesia”.

1. Pengertian Penduduk Indonesia

Jika kalian mengunjungi kota-kota besar di Indonesia terutama

di pusat-pusat perdagangan, kalian akan menjumpai berbagai ragam

orang dengan berbagai ras, maupun suku bangsa. Apakah semua

termasuk penduduk Indonesia? Tentu saja tidak, sebab kemung-

kinan mereka adalah para wisatawan mancanegara atau orang-

orang asing yang sedang berkunjung ke Indonesia. Lalu siapakah

yang dikategorikan sebagai penduduk Indonesia itu?

Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indone-

sia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan.

2. Sumber Data Penduduk

Untuk mengetahui bagaimanakah keadaan penduduk

berkaitan dengan kuantitas penduduk di suatu negara diperlukan

data yang lengkap dengan melakukan:

a. Sensus penduduk (cacah jiwa)

, yaitu pencatatan penduduk

di suatu daerah/negara pada kurun waktu tertentu. Sensus pen-

duduk biasanya dilakukan tiap 10 tahun sekali (setiap dekade).

b. Survei penduduk

, yaitu pencatatan penduduk di daerah yang

terbatas dan mengenai hal tertentu.

c. Registrasi penduduk

, yaitu pencatatan data penduduk yang

dilakukan secara terus-menerus di kelurahan. Misal: pencatatan

peristiwa kelahiran, kematian, dan kejadian penting yang

mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati.

3. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk migrasi,

dan pertumbuhan penduduk total.

a. Pertumbuhan penduduk alami

(

Natural Population In-

crease

), adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari

selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.

Hal ini dapat dihitung dengan rumus:

T = L – M

Serasi

(Serba-serbi Sosial)

Sensus di Indonesia

pertama kali dilaksana-

kan pada masa peme-

rintahan Thomas

Stanford Raffles pada

tahun 1815. Kemudian

sensus pertama setelah

Indonesia merdeka

dilaksanakan pada

31 Oktober 1961 dan

diperingati sebagai hari

sensus Indonesia.

Keterangan

T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun

L = jumlah kelahiran per tahun

M = jumlah kematian per tahun

Galeri Pengetahuan Sosial 2

26

b. Pertumbuhan penduduk migrasi

adalah pertumbuhan

penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah migrasi masuk

(imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi).

Hal ini dapat dihitung dengan rumus:

T = I – E

Keterangan

T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun

I = jumlah migrasi masuk per tahun

E = jumlah migrasi keluar per tahun

c. Pertumbuhan penduduk total

(

Total Population Gr owth

)

adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah

kelahiran dengan jumlah kematian ditambah dengan selisih

jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi.

Hal ini dapat dihitung dengan rumus:

T = (L – M) + ( I – E)

Keterangan:

T = Pertumbuhan penduduk per tahun

L = Jumlah kelahiran per tahun

M = Jumlah kematian per tahun

I

= Jumlah imigran (penduduk yang masuk ke suatu

negara/wilayah untuk menetap) per tahun

E = Jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan/

pindah ke wilayah/negara lain) per tahun

4. Migrasi atau Perpindahan Penduduk

Pernahkah kamu memerhatikan fenomena yang terjadi di

Indonesia atau bahkan di sekitarmu sendiri saat menjelang lebaran?

Ya, di Indonesia akan kita jumpai fenomena “Mudik Lebaran”. Di

mana banyak orang yang meninggalkan kota-kota besar untuk

pulang ke kampung halamannya. Mereka meninggalkan

pekerjaannya sejenak di kota besar dan rela melakukan perjalanan

jauh yang menghabiskan banyak biaya guna merayakan lebaran di

kampung halaman bersama keluarganya. Setelah lebaran selesai,

mereka pun akan kembali ke kota di mana dia bekerja (arus balik).

Lalu apa kaitan antara fenomena mudik dengan materi perpindahan

penduduk? Ya, mudik adalah contoh dari migrasi atau perpindahan

penduduk. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian materi berikut.

Migrasi atau mobilitas penduduk adalah perpindahan pen-

duduk dari suatu tempat ke tempat lain.

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

27

Adapun pola mobilitas penduduk meliputi:

a. Mobilitas penduduk permanen (migrasi)

, yang meliputi:

1)

Migrasi internasional (migrasi antarnegara)

yang

terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.

a)

Imigrasi

adalah masuknya penduduk asing yang

menetap ke dalam sebuah negara.

b)

Emigrasi

adalah pindahnya penduduk keluar negeri

untuk menetap di sana.

c)

Remigrasi

adalah pemulangan kembali penduduk asing

ke negara asalnya.

2)

Migrasi nasional (migrasi lokal)

, terdiri dari:

a)

Urbanisasi

, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke

kota.

b)

Transmigrasi

, yaitu perpindahan penduduk dari pulau

yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang

penduduknya.

c)

Ruralisasi

, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke

desa untuk menetap di desa.

d)

Evakuasi

, yaitu perpindahan penduduk untuk

menghindari bahaya.

b. Mobilitas penduduk nonpermanen (sirkuler)

, yang meliputi:

1)

Mobilitas ulang alik atau mobiltas harian

, yakni

penduduk yang karena pekerjaannya harus melakukan

perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat bekerjanya di

lain daerah.

2)

Mobilitas bermusim

, yakni penduduk yang karena

pekerjaan atau keperluannya untuk sementara waktu

menetap di suatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu

kembali ke tempat tinggalnya.

5. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk

dengan luas lahan.

Macam-macam kepadatan penduduk antara lain:

a. Kepadatan penduduk fisiologis

adalah perbandingan antara

jumlah penduduk dengan luas tanah yang dapat diolah.

b. Kepadatan penduduk ekonomi

adalah perbandingan antara

jumlah penduduk dengan luas wilayah tetapi menurut kapasitas

produksinya.

c. Kepadatan penduduk aritmatik

adalah perbandingan jumlah

penduduk dengan luas seluruh wilayah dalam setiap km

2

.

Aktivitas Mandiri

Hitunglah berapakah

kepadatan penduduk

dalam ruang lingkup

satu RT di daerah

kalian tinggal. Banding-

kan dengan daerah

teman kalian yang lain.

Apa kesimpulan

kalian? Presentasikan

hasilnya dalam diskusi

kelas untuk menam-

bah pemahaman

konsep kalian.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

28

Rumus:

Kepadatan Penduduk Aritmatika:

2

Jumlah penduduk (jiwa)

Luas seluruh wialyah (km )

d. Kepadatan penduduk agraris

adalah perbandingan antara

penduduk yang mempunyai aktivitas di sektor pertanian dengan

luas tanah (daerah) yang dapat diolah untuk pertanian.

Rumus

Kepadatan Penduduk Agraris:

2

Jumlah penduduk yang bertani (jiwa)

Luas seluruh lahan pertanian (km )

B. KOMPOSISI (SUSUNAN) PENDUDUK

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas

dasar kriteria tertentu dan untuk tujuan tertentu pula. Misalnya

pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin,

tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Mengetahui komposisi penduduk

diperlukan untuk merencanakan kegiatan pada masa mendatang.

Adapun komposisi penduduk suatu negara diklasifikasikan menurut:

1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis

Kelamin

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat

dibentuk piramida penduduk, yaitu grafik balok yang dibuat secara

horizontal untuk membandingkan penduduk laki-laki dan perempuan.

Macam-macam bentuk piramida penduduk:

a. Piramida penduduk muda (Expansive)

Bentuk piramida penduduk muda bagian atasnya besar, makin

ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas. Hal itu

menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah

kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.

b. Piramida penduduk tetap (Stationer)

Bentuk piramida ini di bagian atas dan bawahnya hampir

sama, sehingga berbentuk seperti granat. Hal itu menggambarkan

bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah

penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.1

Piramida muda.

Laki-laki Perempuan

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.2

Piramida stationer.

Laki-laki Perempuan

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

29

c. Piramida penduduk tua (Constrictive)

Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas

besar, sehingga berbentuk seperti batu nisan. Hal itu menggambar-

kan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian,

sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan

dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.

Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis

kelamin dapat dipergunakan untuk:

a. Angka beban keter gantungan (dependency ratio)

Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan

perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia tidak

produktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif.

Orang yang termasuk golongan usia tidak produktif adalah:

1) antara usia 0 sampai 14 tahun,

2) usia 65 tahun ke atas.

Adapun yang termasuk usia produktif adalah usia antara 15

sampai 64 tahun.

Rumus untuk menghitung angka beban ketergantungan adalah:

Jumlah penduduk usia nonproduktif:

Jumlah penduduk usia nonproduktif

100

Jumlah penduduk usia produktif

u

Besar kecilnya angka beban ketergantungan memengaruhi

tingkat kesejahteraan penduduk. Makin tinggi angka beban

ketergantungannya, maka makin rendah tingkat kesejahteraan

penduduk, dan sebaliknya.

b. Angka usia harapan hidup (life expectancy)

Angka usia harapan hidup adalah rata-rata usia penduduk

yang diperhitungkan sejak kelahiran.Usia harapan hidup berkaitan

erat dengan angka kematian bayi. Makin tinggi angka kematian

bayi, makin rendah usia harapan hidup, dan sebaliknya. Angka

usia harapan hidup sangat terkait dengan tingkat kesehatan

masyarakat.

c. Rasio jenis kelamin (sex ratio)

Rasio jenis kelamin (

sex ratio

) adalah perbandingan

banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan

pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.

Rumus menghitung rasio jenis kelamin adalah

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 2.3

Piramida tua.

Laki-laki Perempuan

Galeri Pengetahuan Sosial 2

30

Rasio jenis kelamin:

Jumlah penduduk laki-laki

100

Jumlah penduduk perempuan

u

2. Komposisi (Susunan) Penduduk Berdasarkan

Pendidikan

Komposisi (susunan) penduduk berdasarkan pendidikan

adalah susunan penduduk (pengelompokkan penduduk) didasarkan

pada jenjang pendidikan yang ditempuhnya. Jenjang pendidikan

menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 sistem

pendidikan nasional terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI, SMP/

MTs), pendidikan menengah (SMA/MA), pendidikan tinggi (sekolah

tinggi, universitas)

a. Jenjang pendidikan dasar

Jenjang pendidikan dasar meliputi SD atau MI dan SMP atau

MTs atau bentuk-bentuk jenjang sekolah yang sederajat lainnya.

Pendidikan SD dan MI bertujuan memberi bekal kemampuan

dasar untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat SMP atau MTs.

Adapun pendidikan SMP atau MTs bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, siswa agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi serta memiliki hubungan interaksi dengan

lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar.

b. Jenjang pendidikan menengah

Jenjang pendidikan menengah meliputi SMA, MA, SMK, atau

sekolah yang sederajat lainnya. Pendidikan menengah bertujuan

memberikan pengajaran yang bersifat teoritis dan praktis serta

mengutamakan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan pening-

katan keterampilan siswa agar dapat mengembangkan potensi diri

atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau langsung bekerja.

c. Pendidikan tinggi

Jenjang pendidikan tinggi meliputi program diploma, sarjana,

magister, spesialis, dan doktor. Adapun bentuk pendidikan/pergu-

ruan tinggi antara lain akademi, sekolah tinggi, universitas, dan

institut.

Pendidikan di perguruan tinggi terbagi menjadi:

1)

Pendidikan akademik

, yang diarahkan pada penguasaan,

pengembangan, peningkatan mutu, serta perluasan wawasan

ilmu pengetahuan.

Sumber:

Ensiklopedi Umum

untuk Pelajar

, 2005

Gambar 2.4

Jumlah

penduduk Indonesia yang

memiliki jenjang pendidikan

SD berdasarkan hasil

penelitian BPS tahun 2000

adalah 27,5% di kota) dan

36,2 (di desa).

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

31

2)

Pendidikan profesional

, yang diarahkan pada penerapan

keahlian tertentu dan mengutamakan peningkatan kemampuan

penerapan ilmu pengetahuan.

Tabel: Komposisi penduduk desa dan kota berdasarkan jenjang

pendidikannya.

Sumber: Badan Pusat Statistik,

2000

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan didasarkan pada

kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang digeluti masyarakat.

Persentase penduduk di negara-negara berkembang, termasuk di

Indonesia yang bekerja di bidang pertanian lebih besar dibandingkan

yang bekerja di bidang-bidang lain. Hal tersebut bertolak belakang

dengan kondisi di negara-negara maju, di mana penduduknya

sebagian besar bekerja di bidang industri dan jasa.

Tabel: Persentase komposisi penduduk desa dan kota

berdasarkan pekerjaannya.

Sumber: Badan Pusat Statistik,

2000

1.

Tidak sekolah

5,3

13,0

2.

Belum tamat SD

16,9

30

3.

SD

27,5

36,2

4.

SMP

19,2

12,3

5.

SMP+

50,4

21,0

6.

Sekolah menengah

52,2

7,7

7.

Diploma I/II

0,9

0,4

8.

Diploma III/sarjana muda

1,6

0,2

9.

Diploma IV/S1/S2/S3

3,4

0,4

No.

Jenjang Pendidikan

Kota (%) Desa (%)

Pertanian

11,3

19,5

Industri

66,4

10

Jasa

45,3

13,5

Jenis Pendidikan Kota (%) Desa (%)

Galeri Pengetahuan Sosial 2

32

C. PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN

CARA PENANGGULANGANNYA

1. Permasalahan Kependudukan Berkaitan dengan

Kuantitas dan Kualitas Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak merata serta

tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi

mengakibatkan muculnya berbagai permasalahan-permasalahan

kependudukan.

a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk

memenuhi kebutuhan materiil dasar berdasarkan standar tertentu.

Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis kemiskinan, yaitu

tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi sandang,

pangan, papan secara layak.

Untuk menanggulangi kemiskinan tersebut, pemerintah In-

donesia mencanangkan Inpres Desa Tertinggal. Program ini

dilakukan dengan melalui dua tahap. Pertama pemerintah

menentukan desa-desa yang memiliki pemusatan penduduk miskin

yang tinggi, yang disebut desa tertinggal. Jumlah desa tertinggal

mencapai sepertiga dari jumlah seluruh desa di Indonesia. Kedua,

pemerintah menghimpun penduduk-penduduk di desa tertinggal ke

dalam suatu wadah di bawah naungan lembaga kesejahteraan desa,

misalnya KUD, kelompok tani, dan sebagainya. Kemudian peme-

rintah memberikan anggaran bagi tiap desa tertinggal yang dapat

dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok di sana untuk memulai usa-

ha yang dapat berjalan, berkelanjutan, ramah lingkungan, dan tepat.

Upaya yang berbeda juga dapat diterapkan untuk menang-

gulangi kemiskinan, di antaranya:

1)

Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki

penduduk miskin

Misalnya dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan

pertanian yang sempit dengan intensifikasi pertanian, mem-

berikan bekal keterampilan untuk mengolah barang-barang

bekas di sekitarnya, misalnya kaleng bekas, besi bekas, plastik

bekas, membimbing penduduk untuk jeli memerhatikan dan

memanfaatkan peluang usaha di sekitarnya, seperti penduduk

yang tinggal di daerah rawa memanfaatkan enceng gondok

untuk bahan kerajinan, penduduk di daerah gunung meman-

faatkan bunga pinus sebagai kerajinan, dan lain-lain.

Ajang Curah

Pendapat

Untuk menambah

pemahaman kalian,

coba diskusikan

dengan kelompok

kalian apa yang

dimaksud “Budaya

Miskin” itu?

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

33

2)

Memberikan pr ogram penyuluhan dan pembekalan

keterampilan

Pemerintah hendaknya intensif terjun ke masyarakat

untuk memberikan pengajaran dan pelatihan keterampilan bagi

penduduk miskin agar dapat menghasilkan sesuatu guna

menunjang pendapatannya. Pemerintah mencarikan bapak

asuh terutama para pengusaha-pengusaha untuk menggandeng

masyarakat dalam mengembangkan usaha.

3)

Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan pr oduksi

penduduk

Pasar merupakan fasilitas penting dalam menunjang

pendapatan penduduk. Selain sebagai tempat memasarkan hasil

produksi masyarakat, keberadaan pasar juga bisa memotivasi

masyarakat untuk lebih produktif lagi. Karena masyarakat tidak

perlu kawatir lagi akan mengalami kesulitan memasarkan hasil

produksinya.

b. Kesehatan

Kualitas penduduk yang diuraikan sebelumnya yang

berpengaruh terhadap kemiskinan, ternyata juga berpengaruh pada

kesehatan penduduk. Kemiskinan akan berdampak pada kesehatan.

Penduduk miskin cenderung memiliki pola hidup kurang bersih dan

tidak sehat. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan mengharuskan

penduduk miskin bekerja keras melebihi standar kerja penduduk

yang lebih mampu, sehingga mengesampingkan aspek kesehat-

annya.

Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar secara

layak berdampak pada kesehatan mereka. Ketidakmampuan dalam

memenuhi kebutuhan pangan secara sehat dan bergizi berdampak

pada rendahnya gizi. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan

perumahan mengharuskan mereka tinggal di kolong jembatan,

bantaran sungai, atau rumah seadanya, sehingga kebutuhan akan

sanitasi air bersih juga tidak terpenuhi. Ketidakmampuan dalam

memenuhi kebutuhan pakaian secara layak berdampak pada

kesehatan kulit dan organ-organ tubuh lainnya.

Dampak dari tingkat kesehatan penduduk yang rendah

tersebut adalah tingginya angka kematian (terutama bayi dan ibu).

Untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut dapat

dilakukan dengan:

1)

Peningkatan gizi masyarakat

Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan

tambahan yang bergizi terutama bagi anak-anak. Program ini

Sumber:

Indonesia Heritage,

2005

Gambar 2.5

Untuk

meningkatkan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat

luas, dioperasikan mobil-

mobil puskesmas keliling.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

34

dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu dan

kegiatan PKK.

2)

Pelaksanaan imunisasi

Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik dari

pengobatan, program imunisasi bertujuan melindungi tiap anak

dari penyakit umum. Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui

PIN (Pekan Imunisasi Nasional).

3)

Penambahan fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan harus mampu menampung dan

menjangkau masyarakat di daerah-daerah tertinggal. Penam-

bahan fasilitas kesehatan ini meliputi rumah sakit, puskesmas,

puskesmas pembantu, polindes (pondok bersalin desa),

posyandu. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk

memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti

imunisasi, KB, pengobatan, dan lain-lain. Dengan demikian

dapat mengurangi tingginya angka kematian bayi, dan

meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.

4)

Penyediaan pelayanan kesehatan gratis

Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi penduduk

miskin dalam bentuk Askeskin (asuransi kesehatan masyarakat

miskin) dan kartu sehat yang dapat digunakan untuk

memperoleh layanan kesehatan secara murah, atau bahkan

gratis di rumah sakit pemerintah atau puskesmas.

5)

Pengadaan obat generik

Pemerintah harus mengembangkan pengadaan obat

murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah.

Penyediaan obat murah ini dapat berupa obat generik.

6)

Penambahan jumlah tenaga medis

Agar pelayanan kesehatan dapat mencakup seluruh

lapisan masyarakat dan mencakup seluruh wilayah Indonesia

diperlukan penambahan jumlah tenaga medis, seperti dokter,

bidan, perawat. Tenaga medis tersebut juga harus memiliki

dedikasi tinggi untuk ditempatkan di daerah-daerah terpencil

serta berdedikasi tinggi melayani masyarakat miskin.

7)

Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya keber-

sihan dan pola hidup sehat

Penyuluhan semacam ini juga bisa melibatkan lembaga-

lembaga lain di luar lembaga kesehatan, seperti sekolah,

organisasi kemasyarakatan, tokoh-tokoh masyarakat. Jika

kesadaran akan arti pentingnya pola hidup sehat sudah tertanam

Ajang Curah

Pendapat

Diskusikanlah apa yang

terjadi jika rasio jenis

kelamin perempuan

lebih besar daripada

laki-laki. Kemukakan

pendapat kalian

dengan argumentasi

yang logis dalam

diskusi kelas.

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

35

dengan baik, maka masyarakat akan dengan sendirinya

terhindar dari berbagai penyakit.

c. Pengangguran

Rendahnya tingkat kesehatan penduduk dan tingginya angka

kekurangan gizi masyarakat, secara umum dapat berdampak pada

rendahnya daya pikir dan kemampuan kerja penduduk. Oleh sebab

itulah pada sebagian besar negara-negara berkembang dan negara-

negara miskin, kualitas SDM-nya masih rendah, baik dalam penge-

tahuan maupun keterampilan. Hal itulah yang menjadi salah satu

penyebab tingginya angka pengangguran. Karena pada umumnya

penduduk-penduduk tersebut sulit tertampung di dunia kerja.

Di samping itu, penyebab tingginya angka pengangguran

adalah rendahnya kualitas pendidikan penduduk dan tingginya

kuantitas penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diim-

bangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, menyebabkan tingkat

persaingan tinggi dan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun.

Untuk menanggulangi masalah pengangguran diperlukan dua

usaha penanggulangan, yakni usaha perbaikan kualitas SDM dan

penciptaan lapangan kerja. Adapun usaha-usaha tersebut, antara

lain:

1)

Peningkatan keterampilan kerja masyarakat

Program ini dapat dilakukan melalui pendidikan kete-

rampilan singkat maupun berjangka di Balai Latihan Kerja

(BLK).

2)

Pembentukan Tenaga Kerja Muda Mandiri Pr ofesional

(TKMMP)

Program ini bertujuan mencari anak-anak muda

berpotensi di masing-masing daerah untuk kemudian dibimbing,

dibina, dan dibentuk menjadi seorang yang mandiri dan

profesional. Dari program ini diharapkan akan muncul tenaga-

tenaga kerja muda yang mampu membuka usaha-usaha sendiri

sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

3)

Pelaksanaan padat karya

Padat karya adalah usaha yang lebih mengedepankan

penggunaan dan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah banyak

dibandingkan dengan modalnya.

4)

Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif

Hal ini terkait dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan

politik. Jika stabilitas di masing-masing aspek tersebut kondusif,

maka akan banyak orang termotivasi untuk membuka usaha.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

36

Bahkan akan memancing investor asing untuk berinvestasi dan

membuka usaha di Indonesia. Dengan demikian akan dapat

menambah lapangan pekerjaan baru.

2. Permasalahan Kependudukan Berkaitan dengan

Mobilitas Penduduk

Berbagai jenis migrasi yang terjadi membawa dampak yang

berbeda-beda bagi masyarakat asal maupun masyarakat tujuan.

a. Migrasi internasional

1)

Dampak negatif adanya imigrasi dan cara penanggu-

langannya

a)

Masuknya budaya-budaya asing yang tidak sesuai

Makin banyak orang asing yang masuk ke Indonesia

berarti makin banyak pula budaya yang masuk. Karena

orang-orang asing tersebut juga membawa budaya negara

asalnya yang sudah melekat. Banyak budaya asing yang tidak

sesuai dengan budaya asli bangsa Indonesia. Hal tersebut

lambat laun dapat merusak budaya bangsa Indonesia.

Contohnya adalah sikap konsumtif dan pergaulan bebas. Untuk

mengatasi dampak negatif tersebut, kita harus menjaga budaya

bangsa agar tidak terpengaruh dengan budaya luar. Di samping

itu penduduk juga harus bersikap selektif dan mempertebal

keimanan dan ketakwaan sehingga terhindar dari budaya-

budaya yang bertentangan dengan nilai agama dan budaya

bangsa. Pemerintah juga dapat berperan dengan menciptakan

iklim kondusif bagi berkembangnya budaya-budaya daerah dan

nasional, seperti dengan menetapkan undang-undang dan

kebijakan-kebijakan yang mendukung upaya pelestarian nilai

dan budaya bangsa.

b)

Masuknya orang-orang asing yang bermasalah

Imigran-imigran yang masuk ke Indonesia tidak semuanya

berniat baik. Ada kalanya beberapa di antara imigran tersebut

mempunyai tujuan yang tidak baik, seperti mengedarkan

narkoba, menjual barang-barang ilegal, melarikan diri dari jeratan

hukum di negaranya (buronan), untuk melakukan kegiatan me-

mata-matai, dan lain-lain. Hal tersebut sangatlah mengganggu

bagi kestabilan politik, ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan ketahanan

nasional yang tinggi dengan melibatkan semua elemen bangsa.

TNI dan Polri perlu meningkatkan kewaspadaan penjagaan

terutama di daerah-daerah perbatasan dan melakukan

pemeriksaan rutin dan disiplin terhadap imigran (WNA).

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

37

Pemerintah melalui petugas keimigrasian dan bea cukai

menerapkan aturan yang ketat dan disiplin dalam membuat

ijin, memeriksa, dan menindak imigran beserta barang-barang

yang masuk ke Indonesia.

Masyarakat dapat bertindak proaktif dengan melaporkan

ke pihak yang berwajib jika melihat kejanggalan-kejanggalan

yang berkaitan dengan imigran (WNA).

2)

Dampak negatif adanya emigrasi dan cara penanggu-

langannya

a)

Keengganan orang-orang Indonesia di luar negeri

untuk kembali ke Indonesia

Banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri

enggan untuk kembali ke Indonesia. Mereka beralasan bahwa

upah pekerja di luar negeri lebih tinggi bila dibandingkan dengan

di Indonesia. Selain itu, juga suasana dan kehidupan di luar

negeri dianggap lebih kondusif.

Keengganan para pekerja tersebut terutama tenaga ahli

untuk kembali ke Indonesia dapat mengurangi tenaga ahli di

Indonesia.

Usaha untuk menanggulangi hal tersebut dapat dilakukan

dengan memperkokoh rasa nasionalisme. Juga dapat dilakukan

dengan menciptakan iklim dalam negeri yang kondusif,

terutama dalam dunia industri dan investasi, sehingga memicu

membaik dan meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat.

b)

Rusaknya citra Indonesia di mata negara lain

Rusaknya citra Indonesia di mata negara lain disebabkan

oleh ulah orang-orang Indonesia di negara lain yang tidak

bertanggung jawab, seperti melakukan tindak kejahatan di

negara lain, buron yang lari ke negara lain, dan lain-lain.

Untuk menanggulangi masalah tersebut dapat dilakukan

oleh pemerintah melalui pihak keimigrasian untuk lebih

memperketat perijinan pengajuan paspor/visa ke negara lain.

Pemerintah juga bisa menjalin kerja sama secara baik dengan

aparat-aparat yang berwenang negara lain ataupun membuat

kebijakan-kebijakan dan perjanjian-perjanjian dengan negara

lain, misalnya perjanjian ekstradisi dan lain-lain.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

38

b. Migrasi nasional

Migrasi nasional antara lain transmigrasi dan urbanisasi.

1)

Dampak negatif adanya transmigrasi dan cara

penanggulangannya

a)

Memerlukan banyak biaya

Program transmigrasi terutama yang bukan swakarsa

memerlukan banyak biaya. Biaya-biaya tersebut untuk

pemberangkatan sejumlah transmigran dan pembukaan lahan

baru. Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah dapat

memprioritaskan transmigrasi swakarsa, sehingga biaya

ditanggung oleh transmigran sendiri. Adapun pemerintah hanya

sebatas menyediakan lahan baru saja. Namun untuk menum-

buhkan kesadaran masyarakat agar melakukan transmigrasi

swakarsa bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu

pemerintah harus senantiasa memberikan penyuluhan-

penyuluhan pada masyarakat.

b)

Sering timbulnya konflik antarmasyarakat

Masyarakat setempat, khususnya masyarakat tujuan

transmigrasi yang berada di pedalaman sangat sulit menerima

pendatang baru, apalagi mereka menganggap bahwa transmi-

gran mengambil lahan garapan mereka. Hal tersebut sering

memicu kecemburuan antara masyarakat setempat terhadap

para transmigran, bahkan di antara mereka sering terjadi konflik.

Untuk menanggulangi masalah tersebut perlu dilakukan

penyuluhan dan pembinaan terhadap masyarakat setempat di

daerah tujuan transmigrasi. Di samping itu, juga diberikan

bantuan berupa fasilitas-fasilitas yang serupa yang diberikan

pada para transmigran sehingga dapat meminimalisir kecem-

buruan sosial. Pemerintah juga bisa mengadakan forum bersa-

ma yang mempertemukan antara masyarakat setempat dan

para transmigran, sehingga lebih mempererat hubungan di

antara mereka.

2)

Dampak urbanisasi dan upaya penanggulangannya

Urbanisasi yang terus menerus berlangsung dapat mening-

katkan jumlah penduduk di kota dengan cepat. Di sisi lain jumlah

penduduk di desa makin berkurang. Hal ini menyebabkan

ketimpangan pembangunan dan ketimpangan sosial antara desa

dengan kota.

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

39

a)

Dampak negatif urbanisasi bagi kota

x

Meningkatnya jumlah pengangguran

Urbanisasi mengakibatkan, persaingan kerja makin tinggi

dan kesempatan kerja makin kecil, sehingga orang sulit mencari

pekerjaan.

x

Meningkatnya angka kriminalitas

Kebutuhan hidup di kota sangatlah kompleks, namun usaha

pemenuhannya kian sulit. Hal itulah yang membutakan mata

sebagian orang, sehingga nekat menghalalkan segala cara demi

memenuhi kebutuhan, seperti merampok, menipu, mencuri,

korupsi, dan lain-lain.

x

Munculnya slum ar ea (daerah kumuh)

Dengan adanya urbanisasi menjadikan lahan pemukiman

makin sempit. Jumlah lahan yang tersedia tidak sebanding

dengan jumlah penduduknya, sehingga sulit untuk mencari lahan

untuk mendirikan rumah. Meskipun ada, lahan tersebut harga-

nya sangat mahal, karena banyak orang yang menginginkan-

nya. Mahalnya harga tanah tersebut menjadikan masyarakat

tidak mampu membeli. Akhirnya mereka lebih memilih tinggal

di kolong jembatan, bantaran sungai, membuat rumah kardus,

bahkan ada yang tinggal di daerah pemakaman.

b)

Dampak negatif bagi desa

Urbanisasi ternyata membawa pengaruh yang besar bagi

masyarakat di desa. Pembangunan dan dinamisasi desa menjadi

menurun. Hal tersebut disebabkan karena:

x

Tenaga terampil di desa berkurang karena berpindah ke

kota.

x

Penduduk desa yang bersekolah di kota umumnya enggan

kembali ke desa.

x

Tenaga yang tertinggal di desa, umumnya orang-orang tua

yang sudah tidak terampil dan produktif lagi.

Untuk menanggulangi atau bahkan mencegah munculnya

dampak-dampak negatif urbanisasi tersebut, perlu diupayakan

untuk menekan dan memperkecil laju urbanisasi. Upaya

tersebut dapat dilakukan dengan:

x

Pemerataan pembangunan industri sampai ke desa-desa.

x

Pembangunan infrastruktur jalan ke desa-desa, sehingga

memperlancar hubungan desa dengan kota.

x

Mengoptimalkan usaha pertanian, sehingga tingkat penda-

patan masyarakat desa.

x

Pembangunan fasilitas umum di desa, seperti listrik, pus-

kesmas, sekolah, pasar, dan lain-lain.

Galeri Pengetahuan Sosial 2

40

Rangkuman

™

Penduduk Indonesia adalah mereka

yang tinggal di Indonesia pada saat

dilakukan sensus dalam kurun waktu

minimal 6 bulan.

™

Kuantitas penduduk adalah jumlah

penduduk suatu daerah/negara.

™

Kuantitas penduduk berkaitan dengan

masalah pertumbuhan penduduk dan

migrasi.

™

Permasalahan yang berkaitan dengan

kepadatan penduduk antara lain ledak-

an penduduk yakni jumlah penduduk

melebihi daya tampung.

™

Masalah utama dalam bidang kependu-

dukan Indonesia menghadapi berbagai

masalah:

x

Jumlah penduduk yang besar dan

pertumbuhan penduduk yang tinggi.

x

Persebaran penduduk yang tidak

merata.

x

Kualitas penduduk relatif masih

rendah.

™

Masalah kualitas penduduk dapat

diamati melalui komposisi penduduk,

angka beban ketergantungan, angka usia

harapan hidup, dan rasio jenis kelamin.

™

Komposisi penduduk adalah pengelom-

pokan penduduk atas dasar kriteria ter-

tentu dan untuk tujuan tertentu pula.

™

Angka beban ketergantungan adalah

angka yang menyatakan perbandingan

antara banyaknya orang yang termasuk

usia tidak produktif dengan banyaknya

orang yang termasuk usia produktif.

™

Angka usia harapan hidup adalah rata-

rata usia penduduk yang diperhitungkan

sejak kelahiran.

™

Rasio jenis kelamin adalah perbanding-

an banyaknya penduduk laki-laki dan

banyaknya penduduk perempuan pada

suatu daerah dalam jangka waktu

tertentu.

Petikan Ilmu

(Refleksi Diri)

Dengan mempelajari Permasalahan

kependudukannya dan Penanggulangannya

kita jadi tahu bahwa di sekitar kita banyak

permasalahan yang mengharuskan adanya

penanganan secara lebih intersif lagi.

Permasalahan-permasalahan tersebut

berkaitan dengan kualitas dan kuantitas

penduduk, seperti masalah kemiskinan,

masalah kesehatan, masalah pengangguran,

dan lain-lain.

Melihat kenyataan seperti itu, kita sudah

seharusnya berbenah diri dimulai dari diri

kita masing-masing. Berbenah untuk

mengembangkan potensi diri kita masing-

masing. Berbenah untuk mengembangkan

potensi diri, baik pengetahuan maupun

keterampilan dengan terus belajar dan

berlatih. Dengan demikian, kita tidak akan

terlindas oleh perkembangan zaman dan

mampu bertahan bahkan mengungguli

segala tingkat persaingan di tengah-tengah

pesatnya pertumbuhan penduduk.

Jika masing-masing pribadi sudah berbenah

dan membekali diri dengan kompetensi

yang tinggi, lambat laut keadaan masyarakat

sekitarnya juga akan menjadi lebih baik,

yang pada akhirnya juga akan memengaruhi

kondisi bangsa dan negara.

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

41

Ayo Belajar

Aspek: Kognitif

Kerjakan soal-soal berikut di buku tugas.

A. Ayo, pilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan materi

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya,

untuk mengevaluasi daya serap materimu.

1. Suatu kondisi yang menunjukkan

bentuk perubahan jumlah penduduk

yang terus meningkat disebut ....

a. dinamika penduduk

b. pertambahan penduduk

c. stabilitas penduduk

d. kuantitas penduduk

2. Pelaksanaan sensus yang dikenakan

bagi mereka yang pada saat diadakan

sensus benar-benar bertempat tinggal

di daerah itu disebut sensus ....

a.

de justice

c.

de venture

b.

de jure

d.

de facto

3. Berikut ini

bukan

faktor yang meme-

ngaruhi kualitas penduduk adalah

tingkat ....

a. pendidikan

c. pendapatan

b. kelahiran

d. keseh

atan

4. Permasalahan pendidikan penduduk

berkaitan erat dengan masalah ....

a. kualitas sumber daya manusia

b. kuantitas sumber daya manusia

c. kelestarian sumber daya alam

d. pengelolaan sumber daya alam

5. Berikut faktor-faktor penyebab

rendahnya pendidikan di Indonesia,

kecuali

....

a. kurangnya kesadaran masyarakat

akan arti pentingnya pendidikan

b. sarana prasarana yang memadai

c. pendapatan masyarakat rendah

d. biaya pendidikan yang tinggi

6. Tingkat kesehatan penduduk dapat

diukur berdasarkan parameter berikut

ini,

kecuali

....

a. angka kematian bayi

b. angka kematian kasar

c. umur harapan hidup

d. angka kesejahteraan

7. Di bawah ini permasalahan- permasa-

lahan kependudukan yang dihadapi In-

donesia,

kecuali

....

a. jumlah penduduk yang banyak

b. tingkat pendidikan yang rendah

c. pertumbuhan penduduk yang

lambat

d. persebaran penduduk yang kurang

merata

8. Upaya yang dapat dilakukan untuk

mengatasi pertumbuhan penduduk

dapat dilakukan pemerintah dengan

mencanangkan program ....

a. posyandu

b. keluarga berencana

c. peningkatan gizi keluarga

d. puskesmas keliling

9. Dampak pertumbuhan penduduk yang

pesat adalah sebagai berikut,

kecuali

meningkatnya ....

a. gizi keluarga

b. kriminalitas

c. pemukiman kumuh

d. pengangguran

Galeri Pengetahuan Sosial 2

42

Sikap Sosial

Aspek: Afektif

Kemukakan sikap kalian terhadap permasalahan dalam kolom

berikut berkaitan dengan permasalahan urbanisasi.

1. Bagi siswa yang tinggal di kota

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat sesuai

materi Permasalahan Kependudukan dan Penanggulang-

annya.

1. Jelaskan perbedaan sensus

de jure

dan sensus

de facto

.

2. Apakah kegunaan sensus penduduk

itu?

3. Bagaimanakah upaya untuk mengatasi

persebaran penduduk yang tidak

merata?

4. Apakah yang dimaksud dengan angka

beban ketergantungan?

5. Bagaimanakah upaya yang dapat di-

lakukan untuk mengatasi permasalah-

an penduduk yang berkaitan dengan

kualitas penduduk?

10. Berikut yang

bukan

termasuk dam-

pak negatif dari persebaran penduduk

yang kurang merata bagi daerah yang

padat adalah ....

a. fasilitas sosial tidak memadai

b. munculnya kriminalitas

c. lahan pertanian makin sempit

d. tenaga kerja kurang tersedia

1.

Bersediakah kalian jika pengeta-

huan dan keterampilan kalian

digunakan untuk mengembangkan

daerah pedesaan yang jauh di tem-

pat tinggalmu?

2.

Bersediakah kalian membantu

orang-orang di sekitar yang

mengalami kesusahan, seperti

gelandangan?

3.

Bersediakah kalian mengabdikan

ilmumu di desa terpencil?

No.

Permasalahan

Pernyataan Sikap

Alasan

Bersedia

Tidak

Bersedia

Permasalahan Kependudukan dan Penanggulangannya

43

2. Bagi siswa yang tinggal di desa

1.

Bersediakah kalian diajak bekerja

ke kota tetapi kalian tidak punya

bekal terampilan?

2.

Bersediakah kalian mengembang-

kan usaha pertanian di desa kalian,

walaupun pekerjaan bertani diang-

gap sebagai pekerjaan kelas ba-

wah?

3.

Bersediakah kalian mengembang-

kan desa kalian yang tandus dan

terpencil?

4.

Bersediakah kalian mengikuti ke-

giatan karang taruna di desa kalian?

5.

Bersediakah kalian mengajarkan

ilmu yang kalian miliki kepada

orang-orang di sekitar kalian?

No.

Permasalahan

Pernyataan Sikap

Alasan

Bersedia

Tidak

Bersedia

Selamat mengerjakan dan semoga menjadi pribadi yang

unggul yang mampu mengembangkan daerahnya masing-

masing.

No.

Permasalahan

Pernyataan Sikap

Alasan

Bersedia

Tidak

Bersedia

4.

Bersediakah kalian menjaga

kebersihan lingkungan sekitar

kalian dari sampah dan polusi?

5.

Bersediakah kalian jika diajak

memunguti dan mengeruk

sampah yang menyubat sungai

dan selokan di sekitar kalian?

Galeri Pengetahuan Sosial 2

44

Uji Unjuk Kerja

Aspek: Psikomotorik

Coba kunjungi kantor kelurahan/kepala desamu. Kemudian

tanyakan dan carilah informasi mengenai:

a. Jumlah penduduk.

b. Pertambahan penduduk.

c. Persebaran penduduk.

d. Permasalahan kependudukan yang muncul.

e. Cara penanggulangan yang sudah ataupun akan dilakukan.

Setelah kamu dapat informasinya, susunlah hasilnya dalam

bentuk laporan di buku tugasmu.

Selamat mengerjakan dan semoga menambah pema-

haman konsep kalian mengen ai permasalahan kependudukan

dan penanggulangannya.